5 Santriwati Jadi Korban Pimpinan Ponpes, 1 Hamil 6 Bulan

Selama ini, Dedi memang menyebar nomor telepon kepada masyarakat.
Pihak berwajib menerima informasi adanya kasus perbuatan asusila dan empat orang yang membawa satu teman berobat ke klinik bersalin.
“Akhirnya kami cross check ke salah satu rumah sakit di Bontang. Anggota saya juga meng-cross check ke pondok pesantren tersebut namun tidak ada karena sudah dipulangkan,” beber Dedi.
Pihak kepolisian pun menjemput korban di wilayah Sangatta.
Pihak berwajib juga meminta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bontang untuk menangani trauma korban.
Sementara itu, Bontang Post mendatangi pondok pesantren yang dimaksud.
Dua santriwati, yakni Bunga dan Melati (keduanya nama samaran) hanya mau memberi komentar singkat.
Awak Bontang Post pun mencoba menelusuri ke klinik tempat salah satu santriwati dibawa.
IM, pemimpin salah satu pondok pesantren (ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur, melakukan perbuatan asusila terhadap lima santriwati.
- Safari Ramadan di Jateng, Muzani: Ponpes Harus Terlibat Wujudkan Indonesia Emas 2045
- BAZNAS Bantu Kemandirian Ekonomi Ponpes Melalui Program Zmart
- Polisi Ungkap Kronologi Kasus Pembacokan di Ponpes Ibun Bandung, Oh Ternyata
- AKBP Fajar Ditangkap Propam Mabes Polri, Kasusnya Dobel
- Lewat Program Ini, Telkom Berkomitmen Mengatasi Perubahan Iklim di Indonesia
- Cucun Syamsurijal Apresiasi Peran Besar Kiai Cerdaskan Bangsa Lewat Pesantren