5 Santriwati Jadi Korban Pimpinan Ponpes, 1 Hamil 6 Bulan
Selama ini, Dedi memang menyebar nomor telepon kepada masyarakat.
Pihak berwajib menerima informasi adanya kasus perbuatan asusila dan empat orang yang membawa satu teman berobat ke klinik bersalin.
“Akhirnya kami cross check ke salah satu rumah sakit di Bontang. Anggota saya juga meng-cross check ke pondok pesantren tersebut namun tidak ada karena sudah dipulangkan,” beber Dedi.
Pihak kepolisian pun menjemput korban di wilayah Sangatta.
Pihak berwajib juga meminta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bontang untuk menangani trauma korban.
Sementara itu, Bontang Post mendatangi pondok pesantren yang dimaksud.
Dua santriwati, yakni Bunga dan Melati (keduanya nama samaran) hanya mau memberi komentar singkat.
Awak Bontang Post pun mencoba menelusuri ke klinik tempat salah satu santriwati dibawa.
IM, pemimpin salah satu pondok pesantren (ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur, melakukan perbuatan asusila terhadap lima santriwati.
- Sopir Taksi Online Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Ditangkap Polres Banjarbaru
- HUT ke-47 Tahun, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp15,3 Miliar untuk Warga Bontang
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Hari Santri Nasional: Pesantren Mewah, Berbiaya Murah, Apa Ada?
- AKBP Kurnia Ajak Ulama dan Santri Jaga Keamanan-Ketertiban Jelang Pilkada di Meranti