5 Staf PBB di Yaman Hilang, Ulah ISIS, Al Qaeda atau Houthi?
jpnn.com, ADEN - Lima staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diculik di Yaman selatan ketika kembali ke Aden setelah tugas lapangan, demikan menurut pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sabtu.
Para staf itu diculik pada Jumat di provinsi Abyan, kata Russell Geekie, juru bicara pejabat tinggi PBB di Yaman.
"PBB berhubungan erat dengan pihak-pihak berwenang untuk memastikan pembebasan mereka," kata Geekie.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, yang berbasis di Yaman selatan, sedang bekerja untuk membebaskan staf PBB yang diculik oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal itu , kantor berita resmi pada Sabtu mengutip pernyataan kabinet.
Seorang pejabat di kantor PBB di Aden mengatakan kepada Reuters bahwa empat dari mereka yang ditangkap adalah warga negara Yaman.
Yaman telah terperosok dalam kekerasan sejak gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran menggulingkan pemerintah dari ibu kota, Sanaa, pada akhir 2014, yang mendorong koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk campur tangan beberapa bulan kemudian.
Di antara banyak kekuatan yang merongrong stabilitas Yaman adalah kelompok militan Al Qaida dan ISIS yang di masa lalu melakukan serangan termasuk di selatan, yang tahun lalu mengalami protes atas kondisi ekonomi yang memburuk.
Perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan dengan 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan pihak luar. (ant/dil/jpnn)
Lima staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hilang ketika dalam perjalanan kembali ke Aden, Yaman
Redaktur & Reporter : Adil
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri