5 Tahun Merantau, Pulang Kampung Naik Peti
Kamis, 23 Mei 2013 – 12:10 WIB
“Sebenarnya ini bukan bagian kita. Melainkan wewenangnya PT JAS. Tetapi, karena sudah ada izindari bos. Ya, kita berikan kesempatan,” ujar pegawai dari Gudang Kargo DMP yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dijelaskannya, gudang dari perusahaannya hanya menerima kargo dari pesawat AirAsia dan Mandala Airlines. Dan penerimaan mayat ini, merupakan yang pertama kali. “Ini pertama kali gudang kita menerima mayat. Tapi inikan bukan untuk pengiriman, hanya untuk lintas saja, sebagai tanda melewati jalan ini. Selain mayat, kita juga tidak menerima durian,” tambahnya.
Diungkapkan pria yang tampil kasual ini, pada umumnya kargo hanya menerima pengiriman barang maksimal 200 kg. Kalau dilihat dari kedua peti yang ada, itu tidak mencapai angka maksimal.
“Syarat lain, peti harus dilapisi dengan aluminium. Sehingga, baunya tidak keluar atau menyengat,” ungkapnya.
FERI Edison Pangaribuan (30) dan Lestari Siahaan korban longsor tambang emas freeport Papua asal Sumatera Utara kembali ke tanah kelahirannya. Tetapi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408