5 Tantangan Utama Industri Perbankan Nasional di Era Digitalisasi
Hal itu harus dijawab dengan cermat dan hati-hati agar potensi digitalisasi perbankan yang ada dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal.
Anung mencatat setidaknya ada lima tantangan utama bagi industri perbankan nasional untuk dapat mengembangkan business modelnya dalam digital banking.
“(Tantangan) pertama adalah adanya potensi peningkatan risiko serangan siber. Lalu juga kebutuhan investasi yang cukup besar untuk membangun infrastruktur teknologi informasi yang memadai serta ketersediaan talent digital baik secara kualitas dan juga kuantitas memadai,” ungkap Anung.
Sementara dari segi regulator, Anung juga memahami adanya tantangan kebutuhan infrastruktur jaringan komunikasi yang merata serta juga regulatory framework yang mendukung terhadap pengembangan digitalisasi perbankan di masa mendatang.
Anung juga mengingatkan adanya tren peningkatan perubahan karakteristik masyarakat seiring dengan semakin berkembangnya ekosistem sektor keuangan.
“Perubahan ekosistem sektor keuangan yang didorong digitalisasi menimbulkan disrupsi dan juga isu ekonomi maupun keuangan yang memicu volatility, uncertainity, complexity dan ambiguity, atau yang di kalangan perbankan dikenal dengan tantangan VUCA yang akan terus semakin meningkat. Ini semua harus dimitigasi dengan baik agar tidak sampai melanggar azas kehati-hatian di bidang perbankan,” tegas Anung.(chi/jpnn)
Penetrasi digitalisasi perbankan di masyarakat sudah mulai berjalan, bahkan secara tidak langsung terdorong dengan adanya pandemi COVID-19.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Percepat Digitalisasi UKM, Accurate dan RAKUS Jalin Kerja Sama Strategi
- KPK Amankan Barang Bukti Setelah Geledah Ruangan Gubernur BI, Apa Itu?
- OJK Catat Piutang Pinjol Naik Terus
- Awas Rekening Dormant jadi Sarana Menyimpan Uang Hasil Judol
- OJK Bakal Sanksi BPR Fianka Terkait Kasus Deposit Nasabah yang Ditangani Polda Riau