5 Tewas Akibat DBD di Kotim
Senin, 21 November 2011 – 12:44 WIB
Diungkapkan Yuendri, hingga kini Kecamatan Ketapang dan Baamang masih mendominasi jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Kotim. Pihaknya hingga kini masih berupaya semaksimal mungkin menangani penyebaran wabah seperti dengan menyebar bubuk abate untuk dibagikan secara gratis melalui seluruh puskesmas serta melakukan pengasapan (fogging) massal, baik penyemprotan secara manual menggunakan alat penyemprot oleh petugas maupun mobil Ultra Low Volume (ULV).
Baca Juga:
Bahkan ia juga menuturkan, Dinkes setempat akan berupaya untuk membebaskan biaya pengobatan pasien DBD yang masuk di rumah sakit dr Murdjani Sampit, khusus kelas tiga. Kebijakan ini diambil mengingat kebanyakan penderita DBD yang meninggal dunia dikarenakan mengalami keterlambatan penanganan dalam hal pengobatan.
”Kebanyakan penderita yang meninggal dibawa kerumah sakit ketika sudah mengalami shock, sehingga penanganan pun sudah mengalami keterlambatan. Saya mendapatkan informasi bahwa ketika berobat dan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan opname, kebanyakan mereka tidak mengikuti anjuran dikarenakan faktor biaya.Untuk itu saat ini kami sedang berupaya dengan bapak Bupati untuk merencanakan pembebasan biaya rumah sakit untuk penderita DBD di kelas tiga,” terang Yuendri.(gus/fuz/jpnn)
SAMPIT – Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim), dr Yuendri Irawanto mengatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat DBD sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius