5 Universitas Australia Masuk Peringkat 50 Dunia


Lima universitas Australia dinyatakan masuk dalam 50 institusi pendidikan tinggi terbaik dari segi reputasi menurut peringkat global. Namun pakar pendidikan memperingatkan bahwa reformasi anggaran yang direncanakan pemerintah dapat berdampak buruk di tahun-tahun mendatang.
QS World University Ranking adalah satu ukuran reputasi internasional universitas, yang disusun setiap tahun oleh unit penelitian pendidikan dan ketenagakerjaan internasional, QS.
Kepala riset QS di London, Ben Sowter, mengatakan banyak cara untuk menilai peringkat universitas secara global. Namun sektor pendidikan tinggi di Australia berjalan dengan baik untuk semua ukuran.
QS mensurvei lebih dari 75.000 akademisi dan lebih dari 40.000 pegawai, untuk menilai reputasi universitas di empat bidang: pengajaran, penelitian, internalisasi dan hasil kelayakan kerja.
"Sederhananya, tahun ini Australia memiliki metrik yang bagus dalam pengukuran kami," kata Sowter.
"Sebagian besar universitas Australia bergerak ke atas, dengan hanya sedikit pengecualian," tambahnya.
Australian National University (ANU) memimpin institusi pendidikan tinggi Australia, naik satu tingkat ke posisi 20 di antara hampir 1.000 institusi pendidikan tinggi internasional.
Tahun ini tujuh universitas di Australia berhasil menduduki posisi puncak 100, naik dari enam institusi dalam daftar tahun lalu.
Lima universitas Australia dinyatakan masuk dalam 50 institusi pendidikan tinggi terbaik dari segi reputasi menurut peringkat global. Namun pakar pendidikan memperingatkan bahwa reformasi anggaran yang direncanakan pemerintah dapat ber
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia