5 Warga Tewas Terpanggang, Pemadam Cari-cari Alasan
Kamis, 25 Oktober 2012 – 01:47 WIB
PALU – Sering terjadinya kebakaran di Pasar Masomba, tidak lantas menjadi bahan evaluasi oleh Pemkot untuk menyediakan hydrant di salah satu kawasan padat pasar tradisional tersebut. Pasalnya hingga terjadi peristiwa kebakaran, dini hari Rabu (24/10), pemadam kebakaran mengaku kesulitan mengakses air dari sekitar lokasi karena tidak adanya hydrant.
Keberadaan hydrant atau pipa air yang dipasang di tepi jalan untuk keperluan memadamkan api saat kebakaran terjadi, diakui sangat diperlukan oleh unit Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Palu untuk bereaksi cepat. Kepala PMK Kota Palu, Kasrun Tori mengaku hydrant memiliki peran penting untuk menyediakan sumber cadangan air ketika air di mobil pemadam habis. Dengan begitu, kerugian akibat kebakaran dapat ditekan seminal mungkin.
Menyadari hal itu, Kasrun mengaku pihaknya telah mengusulkan 20 unit hydrant pada usulan anggaran 2013 mendatang. Ke 20 unit hydrant tersebut, menurut Kasrun, akan disebar di seluruh pasar dan kawasan padat pemukiman lainnya. Dia lantas berharap usulan tersebut dapat terealisasi.
Selain masalah hydrant, Kasrun mengungkapkan pihaknya kesulitan menjangkau titik api lebih cepat dikarenakan lokasi yang sempit. Sebab itu, Kasrun juga berharap agar pada lokasi pasar yang selama ini selalu rentan dengan kasus kebakaran agar tidak lagi sempit. Karena selama ini pasar penuh dengan bangunan penjual yang menempati sempadan jalan.
PALU – Sering terjadinya kebakaran di Pasar Masomba, tidak lantas menjadi bahan evaluasi oleh Pemkot untuk menyediakan hydrant di salah satu
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis