50 Insinyur RI Belajar Rakit Kapal Selam
Rabu, 28 Desember 2011 – 08:26 WIB
Lalu, saat tahap ketiga, tim sudah tak perlu lagi mengandalkan ilmuwan Korea Selatan. "Tapi, murni buah karya anak bangsa," ujar mantan atase pertahanan di Malaysia. Kebutuhan Kapal Selam TNI AL dalam blue print pertahanan hingga tahun 2024 adalah delapan unit kapal selam. Jumlah ini sebenarnya pas-pasan.
Standar minimal kapal selam yang harus dimiliki Indonesia adalah 14 unit. "Tapi, kami sudah sangat bersyukur kalau penambahan delapan ini lancar," ujarnya.
Saat ini hanya ada dua kapal selam Indonesia yang standby yakni KRI Cakra dan KRI Nanggala yang baru saja dioverhaul mesinnya di Korea Selatan.
Secara terpisah, Direktur Lembaga Studi Pertahanan Indonesia Rizal Darmaputra menilai penambahan tiga kapal selam langkah maju. "Karena prospek pertahanan Indonesia di masa depan adalah pertahanan maritime modern," katanya.
JAKARTA---Samudera luas Indonesia akan dijaga tiga kapal selam baru. Tim ilmuwan Indonesia akan berangkat ke Korea Selatan pekan depan. Tim ini akan
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan