50 % Jemaah Haji Sakit Saluran Pernapasan, Ini Antisipasinya

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) dr Yanuar Fajar mengungkapkan, tahun lalu lebih dari 50 persen jemaah haji terkena keluhan saluran pernapasan, antara lain asma, pneumonia, bronchitis, TB paru, dan lainnya.
Kebanyakan jemaah haji yang mengalami gangguan pernapasan adalah perokok.
"Jemaah haji Indonesia yang sakit rata-rata perokok. Kebiasaan tersebut menjadi pemicu timbulnya gangguan saluran pernapasan, apalagi iklim dan cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan di Indonesia," ujar Yanuar, Sabtu (2/6).
Untuk mengatasi hal tersebut, dokter spesial paru ini pun berbagi tips kepada jemaah haji Indonesia agar bisa menjaga kesehatannya selama beribadah di sana.
Pertama, perbanyak minum. Kondisi panas dengan tingkat kelembaban rendah membuat tubuh mudah kehilangan cairan. Maka, jemaah haji harus banyak minum dengan jumlah minimal delapan gelas sehari.
"Banyak minum air putih. Tidak perlu takut sering buang air kecil karena di sana tersedia banyak toilet," imbau Yanuar.
Kedua, makan dengan teratur. Haji adalah ibadah fisik, oleh karena itu diperlukan banyak energi yang bisa diperoleh dari makan.
Apalagi sekarang Kemenag sudah menambah jumlah konsumsi, pergunakan lah fasilitas itu dengan baik.
Dokter spesial paru ini berbagi tips kepada jemaah haji Indonesia agar bisa menjaga kesehatannya selama beribadah di sana.
- IPHI Dorong Pembentukan Komite Tetap Haji, Ini Alasannya
- BPKH Limited Luncurkan 60 Unit Bus Baru untuk Layanan Jemaah Haji dan Umrah
- Kemenag: 7 Calon Jemaah Haji Asal Kota Mataram Meninggal Dunia
- RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah Perlu Partisipasi Publik demi Tata Kelola yang Adil
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Aturan Baru, Barang Kiriman Jemaah Haji Maksimal Nilainya Rp 24,5 Juta Bebas Bea Masuk