50 Ribu Anak TKI di Sabah Tidak Sekolah

50 Ribu Anak TKI di Sabah Tidak Sekolah
Aktivitas anak TKI yang bersekolah di Yayasan Ruhama, Tawau, Malaysia, Sabtu (6/12). Foto: Hendra Prhasta/Radar Nunukan/jpnn

Masih dikatakan Dian, perhatian terhadap pendidikan anak-anak TKI di daratan Sabah sangat diprioritaskan. Tidak muluk-muluk kata dia, dengan pendidikan yang layak, anak TKI dikemudian hari tidak menjadi penerus profesi orangtua mereka.

"Minimal mereka tidak kembali ke ladang seperti orangtua mereka," tegas Dian.

"Kalaupun kembali ke Ladang, mereka berada di posisi staf perusahaan, bukan bekerja sebagai buruh kasar," tambahnya.

Atas alasan itupula, seluruh jajaran di konsulat daratan Sabah sebisa mungkin mendorong anak-anak TKI usia sekolah berada di bangku sekolah saat orangtua mereka turun ke ladang atau perkebunan.

Tak hanya mendorong, Konsulat RI Tawau bahkan memiliki jadwal rutin memonitoring kawasan ladang maupun perkebunan yang menjadi kantung-kantung TKI. Termasuk aktivitas anak-anak TKI yang bersekolah di Humana maupun CLC.

"Jadi tidak hanya pelayanan kekonsuleran, tapi juga aspek-aspek lain yang bersentuhan dengan TKI kita di sini (Sabah, Red) utamanya pendidikan anak-anak mereka," tutup Dian. (dra)

 


NUNUKAN - Volume Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia terus bertambah. Kondisi itu berbanding lurus dengan jumlah anak TKI yang juga terus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News