Presiden Bolsonaro Anggap Corona Cuma Flu Biasa, Sudah 50 Ribu Warga Brazil Meninggal

Presiden Bolsonaro Anggap Corona Cuma Flu Biasa, Sudah 50 Ribu Warga Brazil Meninggal
Warga Paraisopolis, permukiman kumuh terbesar di Sao Paulo, Brasil, terpaksa bergerak sendiri melawan virus corona. Foto: Reuters

Bolsonaro bahkan ikut turun ke jalan dan bergabung bersama ratusan demonstran untuk memprotes kebijakan lockdown, menjaga jarak, dan berdiam diri di rumah.

Dia menganggap kebijakan itu akan menghancurkan negara. Dia berpendapat dampak ekonomi dari tindakan seperti itu risikonya lebih buruk daripada virus itu sendiri.

Kasus pertama di Brazil dikonfirmasi pada 26 Februari, seorang pria yang terbang kembali dari Italia ke Sao Paulo dengan virus.

Namun sebulan kemudian, kasus virus corona di Brazil telah meningkat menjadi hampir 3.000 dan jumlah kematian mencapai 77 orang.

Namun, virus mulai menyebar dengan cepat di seluruh negeri. Pada 8 April, Brazil telah mengonfirmasi lebih dari 15.000 kasus dan 800 kematian.

Penyebaran Covid-19 dilaporkan semakin cepat menyebar di Amerika Latin. Meksiko, Peru dan Chile semua terpapar parah. Meksiko mencatat 170 ribu kasus dan 20.349 kematian.

Peru melewati angka 8.000 kematian pada hari Minggu ketika negara itu bersiap untuk membuka kembali pusat perbelanjaan setelah 99 hari ditutup.

Argentina pada hari Minggu melaporkan 1.000 kematian. Sementara Chile melaporkan dua kali lipat jumlah korban meninggal sebanyak 7.144 setelah dihitung berdasarkan metode baru yang mencakup dugaan kematian akibat Covid-19.

Lonjakan kasus baru juga masih terjadi di India mencapai 15.183 pada kemarin dengan total kasus kini mencapai 426.910 dan menempati urutan keempat. Kematian akibat Covid-19 di negara Bollywod ini mencapai 13.703 orang.

Brasil juga menjadi negara paling terpapar parah pandemi covid-19 dan negara kedua terbanyak kematian pasien corona yang meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News