50 Tahun Berkarya, Christine Hakim Menapak Tilas Tanah Kelahiran di Kuala Tungkal Jambi
Saat melakukan panggilan video dengan ibunya, Christine mengingat masa kecilnya dengan jelas.
Suara ibunya terdengar melalui saluran panggilan video. Christine menunjukkan foto saat usianya satu tahun yang terbaring di atas meja ruang tamu.
Dia juga memamerkan tanda codet di dahinya akibat tertimpa toples saat masih berusia 3 bulan.
"Lantainya kayu, kan. Jadi waktu itu saya sedang digendong oleh mbok (pangasuh), sambil menumbuk makanan. Semua lantainya bergetar, dan toples jatuh dari atas, itulah tandanya," tambahnya.
Sebelum mengunjungi rumah kelahirannya, Christine Hakim sempat mengunjungi Hutan Mangrove Pangkal Babu, Tanjung Jabung Barat bersama Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat beserta tim Bike To Mangrove.
Kegiatan ini merupakan dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi dan penyambutan titik terakhir Ekspedisi Batanghari.
Momen ini memberikan wawasan yang mendalam bagi Christine.
"Apa yang kita lewati tiga tahun pandemi ini sebetulnya sebagai perenungan pembelajaran luar biasa buat kita,” katanya.
Cristine Hakim menapak tilas tanah kelahirannya di Kuala Tungkal Jambi saat dirinya tepat 50 tahun berkarya dalam dunia seni peran
- Kaesang Ajak Warga Jambi Coblos Romi Hariyanto-Sudirman
- Terjebak dalam Sumur, 4 Orang di Jambi Tewas
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI