500 Anggota Taliban Kabur dari Tahanan
Selasa, 26 April 2011 – 07:27 WIB
KANDAHAR - Perdamaian Taliban dan pemerintahan Presiden Hamid Karzai di Afghanistan tampaknya masih jauh panggang dari api. Kemarin (25/4) kelompok militan Taliban kembali menguji ketangguhan pasukan dalam negeri dan kesabaran pemerintah. Sekitar 500 tahanan kabur dari penjara pemerintah di selatan Kota Kandahar pada malam sebelumnya.
Jubir Kepresidenan Waheed Omer menyebut kaburnya 500 tahanan Taliban itu sebagai bencana keamanan. "Ini benar-benar pukulan telak bagi pemerintah. Seharusnya itu tidak boleh terjadi. Kami berjanji akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas dan tidak akan berhenti sebelum penyebab bencana keamanan terungkap," tegasnya dalam jumpa pers di Kota Kabul.
Secara terpisah, dalam sebuah pernyataan resmi, Taliban telah mengonfirmasi operasi pembebasan tahanan tersebut. Lewat terowongan bawah tanah yang terhubung dengan sistem air bawah tanah Kota Kandahar itulah, Taliban menggali jalan keluar bagi rekan mereka yang ditahan di penjara tersebut. "Kami sepenuhnya bertanggung jawab atas kaburnya 500 tahanan Taliban dari Kandahar," tutur Yousuf Ahmadi, jubir Taliban.
Direktur Penjara Kandahar Jenderal Ghulam Dastageer Mayar membenarkan adanya penggalian terowongan oleh para tahanan Taliban. "Sebuah terowongan yang terletak beberapa ratus meter di bawah tanah membantu proses kaburnya 476 tahanan politik Taliban," ujarnya. Sekitar sepertiga di antara tahanan Taliban yang kabur itu, menurut Mayar, adalah para komandan dan petinggi Taliban.
KANDAHAR - Perdamaian Taliban dan pemerintahan Presiden Hamid Karzai di Afghanistan tampaknya masih jauh panggang dari api. Kemarin (25/4) kelompok
BERITA TERKAIT
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan