500 Kg Bom Siap Ledak Ditemukan
Dari Penggerebekan Sarang Teroris di Bekasi
Sabtu, 08 Agustus 2009 – 10:04 WIB

Foto : AFP
BEKASI-Tim penjinak bahan peledak (Jihandak) mengamankan bom seberat 500 kilogram yang siap diledakkan dalam waktuy dekat. Bom tersebut ditemukan di sarang teroris di Perumahan Puri Nusaphala, Bekasi. Dua pria yang diyakini sebagai pemilik bom, sudah ditembak mati oleh aparat kepolisian.
"Ada bom ratusan kilogram, karena itu semua rumah di sini sudah dikosongkan," ujar Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri kepada wartawan di lokasi penggerebekan, Sabtu (8/8). Lokasi tepatnya di Perumahan Puri Nusapala, Blok D 12 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi. Diperkirakan, berat bom bisa mencapai 500 kilogram.
Baca Juga:
Kapolri menjelaskan, sebagian bahan peledak tersebut telah dirangkai menjadi bom mobil yang akan diledakkan dalam waktu dekat. Sementara sisanya berada di dalam rumah. "Akan digunakan (untuk meledakkan, red) dengan sasaran khusus pada dua minggu ke depan. Sudah ada satu mobil disiapkan untuk bom," terang mantan Kapolda Sumut itu.
Dimintai untuk menjelaskan 'sasaran khusus', Kapolri tidak memberikan keterangan secara rinci. Dia hanya menegaskan bahwa , ada rencana khusus dari para tersangka tersebut, untuk meledakkan bom yang telah dirakitnya. "Ada sasaran khusus, sangat-sangat khusus dan sudah diakui oleh tersangka," pungkasnya. (lev/JPNN)
BEKASI-Tim penjinak bahan peledak (Jihandak) mengamankan bom seberat 500 kilogram yang siap diledakkan dalam waktuy dekat. Bom tersebut ditemukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI
- Menindaklanjuti Pertemuan Bilateral, Menko Polkam BG Rapat Bahas Implementasi Batas Maritim
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS