5.000 Hektar Sawah Petani Tak Berfungsi
Senin, 18 Maret 2013 – 10:34 WIB
LHOKSUKON- 5.000 hektar lebih areal sawah petani di Wilayah Timur, Aceh Utara jadi lahan tidur (sleeping land). Hal ini akibat belum maksimalnya sistem irigasi yang ada di Aceh Utara. Kondisi itu membuat areal sawah tidak lagi difungsikan oleh masyarakat selama ini.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Aceh Utara, Ir Mukhtaruddin, saluran irigasi sepanjang hampir 10 kilometer mengalami rusak parah dikawasan Lhoksukon- Baktya Barat, Aceh Utara. Kerusakan ini telah terjadi sejak tahun 2003 lalu dan juga mengakibatkan sejumlah areal sawah di kecamatan lainnya kekurangan air.
Baca Juga:
“Ada beberapa hal yang membuat hasil atau produksi padi di Aceh Utara belum maksimal. Belum semua areal ada irigasi, saluran pembuang yang butuh normalisasi. Sehingga lahan tersebut tidak difungsikan dan menjadi lahan tidur,”ungkap Mukhtaruddin, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Minggu (17/3).
Selama ini sambungnya, produksi padi di Aceh Utara rata-rata mencapai sekitar 4 sampai 5 ton. Kedepan diupayakan hasil produksi padi harus ditingkatkan dengan rata-rata mencapai sekitar 7 ton. Kondisi ini tentulah harus didukung oleh sistem irigasi yang baik dan bibit unggul serta pendampingan kepada petani.
LHOKSUKON- 5.000 hektar lebih areal sawah petani di Wilayah Timur, Aceh Utara jadi lahan tidur (sleeping land). Hal ini akibat belum maksimalnya
BERITA TERKAIT
- Terpilih Jadi Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Tampil Sangar
- Massa PP dan GRIB Jaya Nyaris Bentrok di Kampar, Brimob-TNI Turun Tangan Mediasi
- Bayt Mohammadi Gabungkan Spiritualitas dan Pemberdayaan Masyarakat
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang