5.000 TPS Rawan Gangguan

Bom Meledak di Lokasi Pencoblosan

5.000 TPS Rawan Gangguan
5.000 TPS Rawan Gangguan
Tak hanya mengamankan kemungkinan teror bom di tahapan Pemilukada. Di simulasi itu, juga digambarkan bagaimana polisi melakukan penyelamatan terhadap istri bakal calon kepala daerah, yang diculik dan disandera oleh orang yang bersenjata. Juga mengamankan serta menertibkan demonstrasi yang anarkis saat salah satu kandidat melakukan orasi dalam tahapan kampanye.

Selain itu, personil kepolisian dari berbagai kesatuan, seperti Detasemen Anti Teror 88, Pasukan Anti Huruhara Brimob, Sabhara Polda Aceh, Jibom Gegana, tim Dokkes bersama ambulance-nya, dan Inafis, diturunkan untuk mengamankan Pemilukada termasuk pendemo yang berbuat anarkis. Saat pengamanan ini, petugas kepolisian layaknya demo aslinya, melepaskan tembakan peringatan setelah upaya damai untuk membubarkan pendemo tidak berhasil dilakukan.

Amatan Rakyat Aceh di lokasi, ratusan pendemo menolak pelantikan kepala daerah terpilih, berlangsung kisruh. Petugas kepolisian dari polisi biasa hingga pasukan anti huru hara (PAHH) dan pasukan anti anarkis diturunkan. Tembakan sampai dengan tembakan gas air mata dilepaskan untuk membubarkan pendemo.

Dalam aksi itu, pendemo berhasil dibubarkan. Namun, ada juga yang belum puas dan membentuk kelompok kecil. Beberapa orang ini, lalu berupaya merusak mobil salah satu kepala daerah terpilih yang melintas. Polisi pun melepaskan tembakan peringatan dan setelahnya melumpuhkan pendemo. Dua orang pendemo seolah terkapar terkena tembakan dikakinya, sedangkan belasan pendemo lainnya bubar alias ‘balik kanan’.

BANDA ACEH-Petugas kepolisian pengamanan Pemilukada mendapat informasi adanya bom di dalam mobil diparkir dekat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News