53 Hari Bebas COVID-19, Melbourne Kembali Kebobolan

Warga bingung dengan pesan yang disampaikan

Beberapa penduduk di sepanjang perbatasan New South Wales dan Victoria mengatakan mereka merasa bingung dengan pesan yang berbeda-beda dan peraturan yang berubah dengan cepat.
Pada hari Jumat, Pemerintah Victoria mengatakan pos pemeriksaan akan ditempatkan "jauh" dari perbatasan, untuk mencoba dan menghindari kekacauan yang terjadi seperti terakhir kali perbatasan NSW-Victoria ditutup.
Ketika situasi virus korona Sydney memburuk selama akhir pekan kemarin, strategi Victoria berubah dengan menempatkan pos pemeriksaan di perbatasan, tetapi mengizinkan penduduk perbatasan untuk bepergian antara dua negara bagian tanpa izin dan sebagai gantinya menggunakan SIM mereka sebagai "paspor".
Hari Minggu, Pemerintah Victoria mengatakan mereka memperketat pembatasan perbatasannya karena "tanpa aturan wajib masker dan aturan diam di rumah bagi warga di Sydney, Pemerintah dan otoritas kesehatan kami tidak yakin situasinya aman".

Kate Calder, dari daerah Rutherglen di dekat Sungai Murray, sekitar 30 menit di barat Wodonga, mengaku jika aturan perubahan tidak dikomunikasikan dengan baik kepada penduduk perbatasan.
Kate mengatakan dia melihat pengumuman yang mengatakan hanya membutuhkan SIM untuk melintasi perbatasan, tetapi melihat perlunya sistem izin lewat situs resmi, kemudian ia pun mengajukannya.
Negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne mencatat satu kasus positif virus corona dari warga yang diyakini tertular dari kawasan pantai utara Sydney
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya