538 Guru Ternyata Belum Sarjana

Banyaknya pengajar kelompok bermain yang belum bergelar sarjana, ujar Heri, bukan tanpa sebab.
Rata-rata, mereka direkrut lembaga KB dari kader PKK. Jenjang pendidikan mereka rata-rata baru sebatas SMP hingga SMA atau pun kejar paket.
Pihaknya tak bisa memaksakan para pengajar PAUD tersebut untuk melanjutkan ke jenjang sarjana.
"Kalau memaksakan, kami tidak bisa. Karena untuk kuliah, mereka kan mandiri, tidak didukung pemkab. Tapi, kami terus mendorong pengajar-pengajar yang belum sarjana itu agar bisa sarjana," ucap Heri.
Meski belum bergelar sarjana, pihaknya meyakinkan untuk tidak meragukan keterampilan maupun kemampuan mereka dalam mengajar.
Sebab, pemerintah pusat menyiapkan pelatihan dasar tentang keguruan bagi guru kelompok belajar tersebut.
Tahun ini, pemerintah pusat menyiapkan program pelatihan untuk 450 pengajar KB.
Jumlah itu naik dibanding 2015 yang hanya 80 pengajar.
Belum seluruhnya guru lembaga PAUD di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jatim bergelar sarjana.
- Waka MPR: PAUD Nonformal Bagian tak Terpisahkan dari Peta Jalan Pendidikan
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara
- Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Dorong Pendidikan Inklusif
- Pengukuhan Bunda PAUD, Benyamin Sebut Pendidikan Akhlak jadi Prioritas di Era Digital
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan