54 Persen Pekerja Pernah Alami Stunting, Pakar Kebijakan Publik: Perkuat Peran BPOM
Riant memaparkan 54 persen tenaga kerja di Indonesia mengalami stunting saat masa anak-anak.
Selain itu, orang Indonesia diduga meninggal lebih cepat enam tahun dibandingkan orang Cina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam karena faktor stunting.
"Bagaimana Indonesia mau mengejar pertumbuhan ekonomi dunia jika SDM-nya banyak yang mengalami stunting dan meninggal di usia produktifnya," tutunya.
Melihat fakta tersebut, Riant menilai penting adanya penguatan peran BPOM, selaku perpanjangan tangan pemerintah yang mengawasi obat dan makanan.
Penguatan peran BPOM ditaksir mampu menggaransi perlindungan kepada masyarakat dari risiko produk obat dan makanan yang mengancam kesehatan.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan, Agus Suprapto mengatakan penguatan bidang pengawasan obat dan makanan harus diwujudkan.
Agus menambahkan, idealnya, masyarakat dan organisasi juga terlibat dalam peran pengawasan tersebut.
Mengingat, obat dan makanan mencakup seluruh siklus kehidupan manusia serta dinamika industri.
54 persen tenaga kerja di Indonesia mengalami stunting saat masa anak-anak, pakar kebijakan publik berkomentar begini.
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Penjualan Anjlok, Nissan Terpaksa Pangkas Pekerja dan Kapasitas Produksi