540 Ton Kentang Impor Berbakteri Dibakar

540 Ton Kentang Impor Berbakteri Dibakar
540 Ton Kentang Impor Berbakteri Dibakar
Menurut Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Agus Sunanto, dari sembilan ton kentang tersebut, sebanyak enam kontainer berasal dari Cina dan 15 kontainer dari Prancis. Pemusnahannya dilakukan secara bertahap.

Ia menambahkan, dari jumlah itu, 15 kontainer di antaranya merupakan milik PT Indofood Fittolay. Kentang itu akan digunakan sebagai bahan baku industri keripik kentang. Kemudian, dua kontainer lainnya adalah milik PT Navy Arsa dan kontainer milik PT Dwi Tunggal yang rencananya diperdagangkan sebagai kentang konsumsi. "Pada tahap awal, dimusnahkan sebanyak dua peti kemas atau sekitar 54 ton," imbuhnya.

Apabila penyakit ini masuk ke Indonesia, lanjutnya, tanaman kentang akan diserang bakteri, sehingga menurunkan produksi bahkan bisa gagal panen. Akibatnya, kebutuhan umbi kentang akan tergantung impor. Imbasnya, lanjut dia, keuangan negara akan terpakai untuk biaya penanggulangan penyakit di dalam negeri dan harus memenuhi kebutuhan pasar dengan membeli kentang dari luar negeri.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Suswono menyatakan, Badan Karantina Pertanian bersama Bea dan Cukai akan terus menindak tegas produk-produk pangan impor yang dinilai tidak aman. "Pelaku impor sudah tahu ketentuan itu. Karenanya, jangan coba-coba melakukan pelanggaran," tegas Menteri asal Bogor itu.

Selain tindakan karantina di dalam negeri, tambah Suswono, Indonesia menerapkan preshipment inspection atau pemeriksaan ke negara asal sebelum produk tersebut dikapalkan ke Indonesia. (sdk)

BOGOR-Sebanyak 542,9 ton kentang impor berbakteri yang diangkut dengan menggunakan 21 kontainer, dimusnahkan Badan Karantina Pertanian di instalasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News