560 Warga Ahmadiyah Masih Trauma
Minggu, 03 Oktober 2010 – 13:36 WIB
“Saya kaget dengan informasi tersebut, orang di kampung in hanya ada anak-anak dan orangtua, para pemuda sedang bekerja dank e Bandung,” ujar Neni.
Para keluarga yang rumahnya dirusak berusaha tenang, seperti keluarga Basirudi dan istrinya Rostimiah yang mobil kijangnya di dorong dan dibakar di depan rumahnya. Saat kejadian dirnya beserta istri bersembunyi digudang yang gelap. “Mau gimana lagi saya berusaha tenang, walau mereka juga menjarah jam dan dompet istirnya” ujar Basir.
Selain Basir, tangisan dan kesedihan masih menyelimuti warga yang rumahnya hancur, seperti keluarga Mahfudin (60) yang rumahnya disamping rumah peribadatan. Dirinya shock saat melihat tempat ibadahnya yang biasa mengumandangkan azan dibakar masssa.
Ketua RW 05 Edi Humaedi mengatakan, saat ini warga tidak akan keluar kampung melewati dua kampung yang telah menyerang kampungnya. Untuk sementara ini warga tidak berbaur, Karena akan menimbulkan rekayasa selanjutnya. Mengenai pemahaman orang sekitar dan fatwa MUI yang mengatakan Ahmadiyah sesat dan menyesatkan, menurutnya fitnah. Edi mengatakan, Ahmadiyah merupakan Islam dan sama seperti orang Islam lainnya dengan kitab yang sama dan syahadat yang sama. “Kita juga naik haji ke Mekkah. Kita tidak akan keluar dari Ahmadiyah kita berpegangan dengan SKB 3 menteri," ucapnya.
BOGOR – Sebanyak 560 jiwa jemaat Ahmadiyah masih trauma paska penyerangan massa Jumat (2/10) lalu. Saat penyerangan berlangsung jemaat Ahmadiyah
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers