56,8 ton Garam di Langit Jakarta
Senin, 04 Februari 2013 – 06:26 WIB
JAKARTA--Teknologi "pawang hujan" Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dinilai cukup berhasil menurunkan intensitas hujan di Jakarta dan sekitarnya. Hasil evaluasi Sembilan hari terakhir membuat BPPT optimis teknologi itu bisa diterapkan di daerah lain.
Selama sembilan hari terakhir, intensitas hujan di Jakarta dan sekitarnya turun cukup signifikan. Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Florentinus Heru Widodo mengatakan, selama sembilan hari terakhir, setidaknya ada dua hari yang oleh BMKG diprediksi terjadi hujan dalam curah yang tinggi. Yakni, pada 27 dan 30 Januari. "Setelah diterapkan TMC, curah hujan di kedua hari itu mengalami penurunan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (3/2).
Dia mengatakan, BPPT belum akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk TMC. "Evaluasi menyeluruh baru kami lakukan setelah satu bulan berjalan," terangnya. Karena itu, saat ini hanya diberlakukan evaluasi harian. Hasil evaluasi itu menunjukkan tren positif.
Setiap hari selama Sembilan hari terakhir BPPT rutin menggarami awan yang ada di atas wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bermodalkan bubuk halus NaCl, pesawat Hercules dan Cassa milik TNI AU sukses melaksanakan tugasnya di udara. Total sudah 56,8 ton garam yang disemai di atas awan Jabodetabek.
JAKARTA--Teknologi "pawang hujan" Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dinilai cukup berhasil
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS