56,8 ton Garam di Langit Jakarta
Senin, 04 Februari 2013 – 06:26 WIB
Hanya saja, untuk penyemaian di waktu malam, pihaknya belum memiliki teknologinya. Misalnya, fasilitas inframerah untuk menentukan posisi awan. Sehingga, penyemaian hanya bisa dilakukan hingga sore. Jika pada malam hari terbentuk awan dan hujan deras di pagi harinya,, itu sudah di luar kemampuan BPPT.
Baca Juga:
Meski begitu, pihaknya mengaku siap jika sewaktu-waktu diperintah untuk menerapkan TMC di daerah. "beberapa pihak memang pernah menyarankan saya agar jangan Jakarta saja yang diberi teknologi. "Jika Pemerintah meminta kami menyemai awan di daerah, kami siap," tegasnya. Tentu saja, selama TNI AU masih bersedia meminjamkan armadanya untuk mengangkut NaCl.
Bagaimanapun juga, lanjutnya, peran pesawat Hercules dan Cassa TNI AU cukup penting dalam operasi tersebut. Hercules cukup aman dalam membawa beban antara empat sampai enam ton NaCl.
BPPT juga menepis kekhawatiran adanya efek samping penyemaian awan tersebut. Sebab, yang disemai ke awan adalah garam dapur yang dihaluskan. Pasca penyemaian, telah dilakukan uji sampel air hujan di laboratorium. Hasilnyaair hujan tersebut masih memenuhi kualitas air baku kelas B. artinya, air tersebut layak konsumsi jika direbus terlebih dahulu.
JAKARTA--Teknologi "pawang hujan" Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dinilai cukup berhasil
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS