58 Emiten Bandel, BEI Keluarkan Peringatan
jpnn.com - JAKARTA – Kepala Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan, terdapat 63 emiten yang belum menyampaikan laporan tahunan 2015 hingga deadline 30 April.
Dari jumlah itu, hanya lima perusahaan yang menyampaikan alasan keterlambatan. BEI telah menjatuhkan peringatan tertulis pada 58 emiten yang melalaikan kewajiban untuk menyampaikan laporan hingga 2 Mei 2016.
Di sisi lain, sebanyak 487 perusahaan tercatat telah menyampaikan annual report 2015 hingga 2 Mei 2016.
Nah, kondisi bisnis yang kian sulit membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) terhadap sejumlah emiten.
Salah satunya perusahaan konten selular bergerak PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) yang kemarin memberikan keterbukaan informasi ke BEI.
Manajemen INVS menjelaskan bahwa sejak kantor di gedung Patra Jasa ditutup, perseroan belum memiliki kantor baru secara resmi. Seluruh kegiatan perusahaan dilakukan dua anak perusahaan yang masih beroperasi.
INVS juga melaporkan hanya memiliki empat karyawan yang bekerja dengan sukarela untuk menyusun laporan keuangan in-house pada 2014 dan 2015. Laporan keuangan tersebut tidak diaudit karena keterbatasan keuangan perseroan.
Perseroan mengumumkan ada calon investor lokal baru yang bersedia mengambil alih 67 persen saham INVS. Saat ini uji kepantasan (due diligence) sedang dilakukan. INVS disuspensi BEI sejak Februari 2015.
JAKARTA – Kepala Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan, terdapat 63 emiten yang belum menyampaikan laporan tahunan 2015 hingga
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital