58.274 Unit Rusun Masuk Pasar

58.274 Unit Rusun Masuk Pasar
58.274 Unit Rusun Masuk Pasar
Kendala lain adalah rencana penerbitan peraturan gubernur pengetatan koefisien luas bangunan (KLB) rumah susun. Yakni, dari semula satu hektare untuk 6 ribu orang menjadi satu hektare untuk empat ribu orang. Dengan pengetatan KLB, pengembang harus menambah luas tanah atau mengurangi luas bangunan, sehingga mengurangi keuntungan pengembang rusun.

Wagub DKI Jakarta Priyanto menuturkan, KLB yang terlalu besar membuat rusun menjadi kawasan kumuh yang padat penduduk. Sebab, standar daerah padat penduduk di Jakarta adalah seribu orang per hektare. ’’Perumnas Klender itu hanya 400 orang per hektare, tapi sudah terlihat sangat padat. Bagaimana kalau 6 ribu orang per hektare? Bagaimana kacaunya kalau terjadi kebakaran,’’ ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, Wapres Jusuf Kalla memerintah Jamsostek untuk membangun 65 tower rusun di Batam. Terdiri atas, 35 tower rusunami dan 30 tower rusunawa. Pembangunan dimulai awal Oktober dan akan selesai akhir 2009.

Dirut Jamsostek Hotbonar Sinaga menuturkan, rusunami diperuntukkan bagi pekerja anggota Jamsostek yang menetap di Batam. Jamsostek membantu memberikan pinjaman uang muka pembelian rusun dengan bunga 4 persen per tahun. Sementara itu, rusunawa akan disewakan kepada pekerja anggota Jamsostek yang hanya bermukim sementara. ’’Rusunawa sangat penting karena ada 235 ribu pekerja yang butuh permukiman sementara di Batam,’’ tegasnya.

JAKARTA – Minat pengembang untuk membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) terus meningkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News