6 Bulan Setelah Kudeta, Jenderal Abdel Fattah Akhirnya Rela
Reuters awal bulan ini melaporkan bahwa sebuah kesepakatan sedang dipertimbangkan, yang diajukan oleh pihak-pihak yang bersekutu dengan militer, untuk membentuk pemerintahan baru.
Burhan sebelumnya mengatakan bahwa militer hanya akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan terpilih.
Dalam komentar pada Jumat, dia sekali lagi menyerukan agar partai-partai politik mencapai konsensus.
Burhan mengatakan bahwa, tidak seperti di masa lalu, tidak ada satu kelompok pun yang boleh mengendalikan panggung politik.
Dalam komentar sebelum dan sesudah kudeta, para pemimpin militer menuduh koalisi sipil memonopoli kekuasaan.
Burhan juga mengatakan bahwa perintah pengadilan, yang menyebabkan kembalinya sejumlah pegawai negeri yang terkait dengan rezim Bashir, akan ditinjau kembali. (ant/dil/jpnn)
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan melakukan kudeta pada 25 Oktober lalu, mengakhiri pemerintahan bersama militer-sipil yang ketika itu berusia dua tahun
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- China Janji Guyur Afrika dengan Hibah Militer Rp 2,1 T
- Menparekraf: HLF-MSP dan IAF ke-2 2024 Perkuat Citra Indonesia di Kawasan Afrika
- Tutup Forum Parlemen RI-Afrika, Puan: Lawan Kebijakan yang Hambat Kemajuan Negara Berkembang