6 Cara Menangkal Hoaks di Masyarakat, Fokus pada Poin 4
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi dalam penyelenggaraan workshop literasi digital di Kabupaten Ende dan Nagekeo. Lebih dari 300 peserta perwakilan masyarakat dan komunitas di Kabupaten Ende dan Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mengikuti workshop tersebut.
Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Kabupaten Ende Supriyanto menyampaikan makin maraknya kejahatan siber dan hoaks adalah akibat masyarakat hanya mengetahui cara menggunakan Internet tanpa memahami etika penggunaannya.
“Pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder lainnya agar nilai-nilai kebenaran dan etika dapat dijalankan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dalam menggunakan teknologi digital.” tutur Supriyanto dalam keterangannya, Sabtu (15/10).
Indriastuty seorang Key Opinion Leader (KOL) Ende, menyampaikan kebiasaan ingin dianggap paling pertama tahu tentang sesuatu merupakan racun di dalam masyarakat. Itu membuat masyarakat cenderung tidak melakukan verifikasi terhadap suatu informasi agar cepat menyebarkan informasi itu.
Lebih lanjut, Tuteh, sapaan akrab Indriastuty, memaparkan bahwa ada enam cara untuk menangkal hoaks di masyarakat, yaitu :
1. Waspadai judul berita yang provokatif.
2. Cermati situs berita yang dibaca.
3. Cek keaslian foto/video yang tersebar.
Masyarakat NTT mendapatkan pelatihan literasi digital dalam menangkal hoaks. Ada enam cara
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Belasan Perusahaan ini Raih TOP Digital Awards 2024
- Wamendagri Ribka Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Inovasi Pemerintahan
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Pilkada 2024 Telah Usai, Ketua LUIS Ingatkan Umat Muslim Jangan Terprovokasi Hoaks