6 Fakta tentang Obat Herbal China yang Masuk RS Rujukan COVID-19

Lalu penelitian biofarmatika yang dilakukan UI dan IPB juga menyebutkan jambu biji, kulit jeruk, daun kelor, potensi antivirus dari sambiloto dan tanaman lainnya.
Keempat, banyak herbal Indonesia yang berpotensi, karena penelitian sampai tingkat hewan coba sudah menunjukkan hasil yang demikian.
“Banyak sekali herbal yang berpotensi tapi kembali lagi perlu dibuktikan dengan uji klinik pada pasiennya langsung lewat prosedur penelitian baku, bukan sekadar uji coba pakai dan dikasih sekadar testimoni," kata dia.
Kelima, Inggrid menyoroti efek pemberitaan tentang satgas DPR membagikan herbal China pada rumah sakit rujukan COVID-19 yang membuat masyarakat awam memburu obat-obat itu dan muncullah obat bermerek palsu. Ada kesan herbal China sangat efektif hingga dipakai di rumah sakit rujukan COVID-19.
"Ini kan sebenarnya secara ekonomi juga merubuhkan pasar dari jamu atau herbal Indonesia juga karena herbal China ini mendapat kesempatan dipakai di rumah sakit rujukan sementara jamu atau herbal Indonesia belum mendapatkan kesempatan tersebut," kata dia.
Keenam, para dokter yang bertugas di rumah sakit rujukan juga sempat bingung karena pada kemasan obat tidak tertulis komposisi obat, lokasi produksi. Di luar kemasan hanya tertera cara penggunaan dan dosisnya. (antara/jpnn)
Berikut beberapa fakta tentang obat herbal China yang masuk ke rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia beberapa waktu lalu.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Hizrah Bacan Fokus Mengembangkan Bisnis Madu Hijau
- 7 Herbal Terbaik untuk Meningkatkan Nafsu Makan
- Transformasi Minyak Balur Kutus Kutus Menjadi Sanga-Sanga
- Jaga Kesehatan Pencernaan dengan Mengonsumsi 9 Herbal Ini
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Redakan Asam Lambung dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini