6 Jam Terkatung-Katung di Laut, Ibu Ini Lega Bisa Memeluk Kedua Putrinya
jpnn.com - BATAM - Erna tak dapat menyembunyikan rasa harunya saat melihat kedua putrinya, Rani (16) dan Rika (12), turun dari KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/6). Erna langsung memeluk erat keduanya.
"Sehat nak, udah makan tadi di kapal?" tanya Erna kepada kedua putrinya itu.
Sebelum merapat di Pelabuhan Beton, KM Kelud yang ditumpangi Rani dan Rika serta ratusan penumpang lainnya sempat kandas di jarak 200 meter dari dermaga. Kondisi ini berlangsung sekitar enam jam.
Erna mengaku sudah berada di pelabuhan sejak pukul 09.00 WIB. Sebab KM Kelud yang berangkat dari Belawan, Sumatera Utara, itu dijadwalkan tiba di Pelabuhan Beton pada pukul 10.00 WIB. Namun karena insiden ini, kapal baru bisa merapat di pelabuhan pada pukul 16.00 WIB.
"Mereka mau liburan sekolah di sini, syukur mereka sehat saja, karena tadi kepikiran mereka belum makan, bontotnya (bekal, red) sudah habis pas saya telepon tadi," ujar perempuan 38 tahun ini sambil terus memeluk kedua putrinya.
Kepala Operasional PT Pelni Cabang Batam, Dahlan Mustafa, membenarkan KM Kelud tersebut seharusnya merapat di Pelabuhan Beton pada pukul 10.00 WIB. Namun kapal kandas sesaat sebelum sampai di pelabuhan.
"Karena air surut, ditambah angin kencang dan hujan. Kapal terhalang tumpukan pasir, jadi tidak bisa jalan," kata Dahlan saat ditemui di dermaga Pelabuhan Beton, seperti dikutip batampos (Jawa Pos Group), Rabu.
Dia menjelaskan, sebelum ke Batam, KM Kelud tersebut singgah di Karimun. Pihak PT Pelni sempat mengerahkan kapal tug boat untuk menarik kapal yang mengangkut 714 penumpang. Namun karena air surut cukup dalam, kapal tersebut tak bisa ditarik.
BATAM - Erna tak dapat menyembunyikan rasa harunya saat melihat kedua putrinya, Rani (16) dan Rika (12), turun dari KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang,
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap