6 Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Istri Ferdy Sambo Hanya Menangis, Napoleon Langsung Menyengat
"Kami sedang mendalami kasusnya, Komnas Perempuan mengupayakan siapa pun yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kami pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak," katanya.
Andy mengatakan Komnas Perempuan memandang kondisi P sebagai fokus utama, terlepas dari kasus insiden polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.
"Kalaupun memang dia adalah saksi dari peristiwa, tetap dia butuh pulih dulu baru bisa bercerita; yang jadi fokus kami adalah Ibu P punya ruang untuk pemulihan. Ibu P masih dalam kondisi sangat syok.”
“Saat ini Ibu P hanya menangis saja, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya," jelasnya.
“Isu utamanya kan penembakannya. Mari kita kasih waktu Komnas HAM, timsus, kepolisian untuk memberikan informasi apa yang sebetulnya terjadi. Makanya, kita hentikan dulu spekulasi-spekulasi tentang motif, kita kasih ruang untuk Ibu P pulih," kata Andy.
2. Menunggu Hasil Pemeriksaan Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo
Kadivhumas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan, Tim Khusus Bareskrim Polri mendapatkan rekaman CCTV) di sepanjang jalan sekitar rumah dinas Fedry Sambo, Duren Tiga Jakarta Selatan.
"(Lokasi) di sepanjang jalan sekitar TKP," kata Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Bukti rekaman CCTV tersebut kini sedang diperiksa di laboratorium forensik (labfor) guna mengetahui konstruksi kejadian sebenarnya.
Berikut ini 6 kabar terbaru seputar kasus Brigadir J hingga Kamis malam. Simak juga kondisi terkini istri Ferdy Sambo dan omongan Napoleon Bonaparte.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila