6 Mahasiswa dari Pulau Papua Ditahan di Mako Brimob, 1 Mengeluh Panas dan Pengap
jpnn.com, JAKARTA - Tim kuasa hukum dari enam mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang ditahan di Mako Brimob, mendatangi Gedung Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Mereka melaporkan dugaan maladministrasi yang dilakukan Polda Metro Jaya ketika mengusut kasus dugaan makar yang menyeret enam mahasiswa asal Papua dan Papua Barat.
Anggota tim kuasa hukum Nelson Simamora mengaku pihaknya mendapatkan kesulitan bertemu dengan mahasiswa Papua dan Papua Barat yang ditahan di Mako Brimob.
Polisi selalu menghalangi tim kuasa hukum untuk bertemu para mahasiswa. Nelson mengatakan, setiap pihak yang berperkara dengan hukum berhak mendapatkan pendampingan.
"Pada saat kami melakukan pendampingan hukum terhadap mereka, awalnya kami kira di Polda Metro Jaya, tetapi mereka sekarang ada di Mako Brimob. Kami dihalangi masuk dengan berbagai macam cara," ucap Nelson ditemui di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Kemudian, lanjut Nelson, satu dari enam mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang ditahan, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Terdapat mahasiswa yang ditahan di sebuah sel yang pengap dan panas. "Jadi, di dalam mengeluh, ada di sel terpisah. Sel panas dan pengap," ungkap dia.
Selanjutnya, ujar dia, pihaknya mempertanyakan urgensi penahanan enam mahasiswa di Mako Brimob. Terlebih kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya. Menurut dia, penahanan mahasiswa tidak layak dilakukan di Mako Brimob.
"Kami juga bertanya apa urgensinya mereka di Mako Brimob? Ditahan di Mako Brimob alasannya apa? Kan harus dijelaskan. Enggak ada transparansi ke publik. Apa mereka disamakan dengan teroris yang punya senjata api dan bisa bela diri? Enggak, orang mereka ditangkap lagi demonstrasi, bukan karena menaruh bom," timpal dia.
Kkuasa hukum dari enam mahasiswa Papua dan Papua Barat melaporkan Polda Metro Jaya ke Ombudsman RI.
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani