6 Penerbang TNI AU Dikirim ke Prancis untuk Latihan Mengawaki Pesawat Tempur Rafale
jpnn.com - JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU telah mengirimkan enam penerbang mereka ke Prancis.
Para penerbang TNI AU itu akan menjalani latihan mengawaki pesawat jet tempur generaasi 4,5 Rafale buatan Dassault Aviation yang dibeli Indonesia dari Prancis.
"Sudah kami kirim enam penerbang dan delapan orang teknisi ke Prancis untuk menjalani latihan," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Dia mengatakan itu di sela-sela acara Seminar Nasional "Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan" di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/11).
Marsekal Fadjar mengatakan bahwa para penerbang dan teknisi itu akan menjalani pendidikan dan latihan di Prancis selama tiga bulan. “Ini tidak lama, hanya tiga bulan,” tegasnya.
Rafale merupakan pesawat tempur segala peran (multirole atau Perancis menyebutkan sebagai omnirole) yang dioperasikan Prancis sejak 2004. Hingga 2018, Prancis mengoperasikan sedikitnya 132 unit Rafale untuk AU dan 48 unit untuk Angkatan Laut Prancis.
Beberapa negara lain juga tertarik menggunakan Rafale sebagai pesawat tempur mereka, antara lain, Mesir memiliki 24 unit, Qatar 36 unit, dan India 36 unit.
Pesawat tempur bersayap delta dengan canard depan itu juga rutin mengikuti latihan multinasional seperti Red Flag, ATLC, Tiger Meet, Maple Flag, Arctic Challenge, Pitch Black, dan Bold Quest.
6 Penerbang TNI AU dikirim ke Prancis untuk latihan mengawaki pesawat tempur Rafale. Rafale merupakan pesawat tempur segala peran.
- Pesawat A400M Pertama untuk Indonesia Masuki Tahap Perakitan Akhir di Seville
- Mengasah Kemampuan Tempur, Batalyon Komando 464 Kopasgat Latihan Terjun Payung
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- Pesawat Tempur TNI AU Diterbangkan Malam-malam di Indonesia Timur, Ada Apa?