6 Perbedaan Penggunaan Herbal untuk Infeksi Ginjal dan Batu Ginjal

Sedangkan batu ginjal banyak diderita oleh pria usia 30–60 tahun akibat pola makan tinggi protein dan garam.
2. Herbal untuk Infeksi Ginjal: Fokus pada Antibakteri Alami
Infeksi ginjal menuntut pendekatan yang bersifat antimikroba. Salah satu herbal lokal yang sudah diteliti adalah sambiloto (Andrographis paniculata).
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Universitas Airlangga, ekstrak sambiloto terbukti memiliki efek antibakteri terhadap Escherichia coli, bakteri utama penyebab infeksi ginjal.
Selain sambiloto, meniran hijau (Phyllanthus niruri) juga efektif untuk mengatasi infeksi karena kandungan flavonoid dan taninnya yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Cara penggunaannya cukup dengan merebus daunnya dan diminum dua kali sehari selama seminggu berturut-turut.
3. Herbal untuk Batu Ginjal: Fokus pada Peluruh dan Pelunak Batu
Berbeda dengan infeksi, herbal untuk batu ginjal berfungsi sebagai diuretik atau peluruh urin, sekaligus melarutkan endapan mineral.
Daun keji beling (Strobilanthes crispus) dikenal luas di Indonesia sebagai penghancur batu ginjal.
Studi dari Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa konsumsi rebusan daun keji beling secara rutin bisa membantu meluruhkan batu kalsium oksalat secara signifikan dalam waktu 14 hari.
Ada beberapa perbedaan mengenai penggunaan herbal untuk infeksi ginjal dan penyakit ginjal yang perlu Anda ketahui untuk mendapatkan hasil optimal.
- 5 Cara Membuat Jamu Kuat Ala Keraton Jawa yang Baik untuk Tubuh
- 7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Jamu Tradisional untuk Kulit yang Bikin Kaget
- Waspada, Ini 5 Bahaya Mengerikan Menggunakan Herbal Secara Langsung ke Kulit
- 5 Rahasia Resep Masker Kunyit untuk Kulit Wajah Cerah Alami, Nomor 2 Silakan Dicoba
- 7 Perbedaan Menarik Penggunaan Herbal untuk Alergi Makanan dan Debu
- Obati Sinusitis dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini