6 Poin Surat Amien Rais, Masih Sangat Keras
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tidak hadir di dalam diskusi dengan tema Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019 di Ruang 100, Padepokan Pencak Silat, Jalan Raya TMII, Jakarta Timur, Jumat (2/8). Amien tidak hadir karena memiliki kesibukan pribadi di Yogyakarta.
Meski tidak hadir, Amien menitipkan surat yang dibacakan oleh Icu Zukafril selaku senior instruktur PAN yang sekaligus ketua panitia diskusi.
Icu pun kemudian membacakan sebuah surat bertanda tangan Amien Rais. Dalam surat itu, Amien mengeluarkan enam sikap politik setelah Pilpres 2019 berakhir.
Pertama, Amien mengingatkan bahwa opsi menjadi oposisi lebih bermartabat, terhormat, dan sesuai aspirasi mayoritas anggota dan para pemilih PAN.
"Kalau PAN mendukung tanpa syarat pemerintahan Jokowi (Presiden Joko Widodo), masyarakat luas sangat sinis, dan jangan harap PAN bisa lolos threshold pileg yang akan datang," ucap Icu membacakan poin kedua surat bertanda tangan Amien Rais, Jumat.
BACA JUGA: Yusril Ihza Mahendra Gulirkan Ide Anyar soal Masa Jabatan Presiden
Dalam poin ketiga, Amien menuliskan tentang pemerintahan Jokowi akan melanjutkan kebijakannya yang jelas menghancurkan masa depan bangsa dan negara.
"Semua politik ekonomi Indonesia akan disubordinasikan di bawah kepentingan Cina. Sementara kepentingan rakyat sendiri hanya dipidatokan untuk lip service dan peninabobo masyarakat luas," ucap Icu membacakan poin ketiga.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyampaikan surat berisi enam poin, yang merupakan sikap politiknya pascapilpres 2019.
- Faisal Basri
- Fadel Muhammad: Silaturahmi Kebangsaan Mengisyaratkan Amendemen UUD Sebuah Keniscayaan
- PDIP Tak Setuju Pemilihan Melalui MPR, Hasto Singgung Pidato Megawati Pas Rakernas
- Amien Rais Setuju Presiden Dipilih MPR Lagi, Irwan Demokrat Merespons Begini
- Ini Alasan Amien Rais Setuju UUD Diamendemen Lagi dan Presiden Kembali Dipilih MPR
- Amien Rais Sebut Ada Sosok Pemicu Mundurnya Demokrasi di Indonesia, Begini Kalimatnya