6 Ribu Personel Amankan Final Piala Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin jumpa pers menuju final Piala Presiden 2018 di Sultan Hotel, Jakarta, Kamis (15/2) malam. Dalam arahannya, dia menegaskan bahwa kesiapan pengamanan sudah mencapai 100 persen.
Melihat perjalanan sejauh ini, Tito mengakui semua sudah bagus dan berjalan lancar. Dia senang, turnamen yang memperebutkan tropi Presiden tersebut, juga bisa memberikan contoh kerja sama yang apik antara pihak keamanan, TNI-Polri.
"Saya senang melihatnya, sejak kick-off bagus. Kami berharap, di final juga wasit oke, karena apa yang terjadi di luar lapangan, trigger-nya dari dalam lapangan," katanya, mengawali pernyataan.
Karena itu, dia berharap pemimpin pertandingan nantinya bisa bagus, seperti yang sudah ditunjukkan di laga-laga krusial sebelumnya. Dia melihat, belum ada protes yang keras dan penilaian yang buruk terhadap wasit yang memimpin.
Untuk mengamankan laga final yang dihelat pada 17 Februari nanti antara Persija Jakarta kontra Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, jakarta, Tito menyebut sudah menyiapkan 5.200 personel keamanan.
"Nanti bisa bertambah, sampai 6000 personel, dari unsur polisi ada, anggota TNI ada, Satpol PP dan Dishub juga ada. Ada zone tiap suporter, akan kami blokir dan jaga agar tidak saling bergabung satu sama lain, sehingga tidak ada saling olok atau ejek yang bisa jadi provokasi," ungkapnya. (dkk/jpnn)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan persiapan pengamanan final Piala Presiden sudah 100 persen
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral