6 Santri Tenggelam di Bekas Galian, Wabup Gresik: Anak Ini Mati Sahid
jpnn.com, GRESIK - Setelah kejadian outbond yang menewaskan enam santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengimbau seluruh sekolah di wilayah Kota Santri untuk tidak lagi menggelar outbond atau kegiatan di luar sekolah di tempat-tempat yang tidak terjamin keamanannya.
"Saya juga minta Dinas Pendidikan untuk meneruskan ke pihak-pihak sekolah agar tidak melakukan kegiatan outbond atau perpisahan kenaikan kelas di sekolah," kata Sambari seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (19/5).
Soal bekas galian tambang golongan C (tambang batu kapur), pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup dan Satpol PP untuk mendata dan melakukan pengecekan galian-galian yang sudah tidak terurus dan berpotensi membahayakan warga di sekitarnya.
DILAPANGKAN JALANNYA: Wakil Bupati Gresik Moch Qosim berdoa bersama di samping jenazah para korban di RSUD Ibnu Sina. Foto Yudhi/Radar Gresik/JPNN.com
Sedangkan untuk tindakan yang akan diambil untuk kasus ini, bupati mengaku masih menunggu laporan. Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Moch Qosim langsung mendatangi jenazah para korban di kamar mayat di RSUD Ibnu Sina.
Qosim sempat melihat wajah para korban dengan membuka selimut yang menutupi jenazah.
“Anak-anak ini meninggal secara sahid. Santri-santri ini meninggal dalam berjuang menuntut ilmu. Semoga amal ibadahnya diterima Allah,” kata Qosim usai berdoa bersama di samping jenazah.
Setelah kejadian itu, para siswa diperintahkan untuk kembali ke pondok pesantren. Mereka diminta untuk berdoa bagi teman-teman mereka yang sedang mengalami musibah.
Sayangnya, saat awak media akan masuk area pondok pesantren diadang satpam.