6 Teknik Pengeringan Herbal yang Benar untuk Mendapatkan Hasil Maksimal

6 Teknik Pengeringan Herbal yang Benar untuk Mendapatkan Hasil Maksimal
Jahe, kunyit, temulawak, hingga daun sirih butuh pengeringan yang pas agar dapat memberikan manfaat optimal. Foto: ANTARA

Jawabannya sederhana: herbal bersifat sensitif. Banyak kandungan aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri akan rusak pada suhu tinggi atau kelembaban berlebih.

Menurut studi dari Universitas Airlangga, daun sambiloto yang dikeringkan dengan suhu lebih dari 60°C kehilangan hingga 35 persen kandungan andrografolidnya, senyawa utama yang berfungsi sebagai antiinflamasi.

Dengan teknik pengeringan yang tepat, herbal tidak hanya lebih awet disimpan, tetapi juga bisa digunakan lebih efektif baik dalam bentuk jamu, serbuk, hingga kapsul herbal.

2. Metode Pengeringan Alami Bantuan Cahaya Matahari

Pengeringan dengan sinar matahari adalah metode tradisional yang paling sering digunakan oleh petani herbal,tetapi bukan berarti tanpa risiko.

Cahaya matahari langsung yang terlalu terik bisa merusak struktur kimia tanaman.

Karena itu, teknik yang disarankan oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya adalah menjemur herbal di tempat yang teduh, tetapi tetap memiliki sirkulasi udara baik.

Contohnya, untuk mengeringkan daun sirih, cukup taruh di tempat yang tidak terkena matahari langsung selama 2–4 hari.

Hasilnya, kadar air akan turun hingga di bawah 10 persen, tanpa kehilangan senyawa eugenol yang berfungsi sebagai antiseptik alami.

Ada beberapa teknik pengeringan herbal yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan khasiat dan hasil yang maksimal dan salah satunya oven suhu rendah.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News