6 Visi dan Misi Ridwan Kamil-Suswono, Jakarta Sejahtera dan Adil

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur Jakarta dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) secara resmi telah menyerahkan dokumen visi dan misi kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)Jakarta.
Dokumen yang diserahkan tersebut memuat 65 halaman.
“Visi yang diusung Pasangan RIDO adalah Jakarta baru sebagai kota global yang maju dengan karya inovatif, berkeadilan, dan sejahtera,” ucap Juru Bicara Pasangan RIDO Bernardus “Bernie” Djonoputro dalam keterangannya, Minggu (15/9).
Menurut Bernie, pasangan RIDO mengusung enam misi. Pertama, pasangan RIDO akan membentuk manusia Pancasila yang berdaya saing, setara, berdaya, dan berperadaban luhur.
Kata kuncinya adalah pendidikan karakter, ketahanan keluarga, manajemen kependudukan, ketersediaan ruang publik, universitas dan pusat riset kelas dunia, kesetaraan gender, dan kebudayaan.
Kedua, mewujudkan kota global yang berketahanan. Kata kuncinya adalah resiliency atau ketahanan, mitigasi bencana, masyarakat yang berdaya, urbanisasi, aglomerasi perkotaan Jabodetabekpunjur, dan konektivitas global.
“Ketiga, pasangan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata dia.
Kata kuncinya adalah bebas miskin ekstrem, ramah investasi, ease of doing business, ketahanan pangan, destinasi wisata internasional, lapangan kerja, daya beli, UMKM dan kewirausahaan, akses permodalan, pasar tradisional dan tematik, serta upah berkeadilan.
Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) secara resmi telah menyerahkan dokumen visi dan misi kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)Jakarta.
- Dugaan Politik Transaksional ke Oknum Penyelenggara Pilkada Papua Bakal Dilaporkan ke KPK
- Sempat Sulit Dihubungi, Ridwan Kamil Akui Baik-Baik Saja, Lalu Klarifikasi Soal Hal Ini
- Terseret Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, Ridwan Kamil Buka Suara
- Wamendagri Ribka Kunjungi Siak demi Pastikan Kesiapan PSU Berjalan Lancar Sesuai Rencana
- KPK Berencana Panggil Ridwan Kamil untuk Konfirmasi Dokumen yang Disita
- Ridwan Kamil Paham Penggeledahan Rumahnya oleh KPK Hanya Risiko, Maksudnya?