60 Detik Mampu Tembakkan 3.000 Peluru
Melalui uji manual, berkali-kali senjata api dilempar dari ketinggian 3 meter.
Bila tidak mengalami kerusakan sama sekali, senjata itu berarti tergolong tahan banting.
Rangkaian uji coba tersebut tidak boleh dilewatkan. Sebab, setiap senjata api yang dibawa prajurit TNI-AD harus tahan segala medan.
Ketentuan itu juga berlaku untuk setiap amunisi yang melengkapi senjata api.
Laboratorium Dislitbangad punya seksi khusus yang bertugas menguji ketahanan amunisi. Yakni, seksi uji biologi kimia.
Lokasi pengujian amunisi di bawah kendali Kepala Seksi Uji Biologi Kimia Laboratorium Dislitbangad Mayor Inf Hartugianto masih sekompleks dengan lokasi pengujian senjata api.
Peralatan yang digunakan untuk uji amunisi tersebut masih sederhana. Hanya berupa oven dan alat timbang.
Namun, pengujian terbilang luar biasa. Setiap amunisi yang dibeli TNI-AD harus tahan dipanaskan dalam oven dengan suhu 95 derajat Celsius. Tahap itu harus dilakukan lebih dari sepuluh hari.
Dalam perang, yang utama bukan hanya kemampuan prajurit. Kemampuan senjata juga memegang peran vital.
- LPSK Bakal Temui Keluarga Korban Penembakan oleh Oknum TNI AL
- Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Punya Tugas Khusus di Tentara
- Mantan Anggota TNI Dibunuh Secara Sadis, 7 Pelaku Pembunuhan Masih Berkeliaran
- 68 Orang Tewas di Tangan KKB, 10 Anggota TNI dan 8 Polri
- Ada Puluhan Personel TNI-Polri jadi Korban KKB Selama 2024
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat