60 Detik Mampu Tembakkan 3.000 Peluru
Plate pada dua level rompi antipeluru itulah yang menjadi pembeda. Level IV dilengkapi plate berbahan armit, sedangkan level III-A tanpa plate.
Uji rompi antipeluru level IV menggunakan senapan serbu SS1 buatan PT Pindad. Jarak tembak antara rompi dan senapan 25 meter.
Sementara itu, rompi antipeluru level III-A diuji dengan menggunakan pistol dari jarak 5 meter.
Dalam proses uji yang disaksikan Jawa Pos, rompi antipeluru buatan PT Persada Aman Sentosa (PAS) dinyatakan lulus uji.
Keduanya dinyatakan layak mendapat sertifikat. Bila hasil uji itu sesuai dengan spesifikasi matra Angkatan Darat, rompi yang dinyatakan lulus uji bisa diproduksi masal.
Serupa dengan rompi antipeluru, helm alias pelindung kepala prajurit TNI-AD juga melalui uji tembak.
Selain itu, ada ujian lain, yakni menahan hantaman besi seberat 2 kilogram yang dilepas dari ketinggian 3 meter.
Helm tidak boleh retak atau pecah, apalagi rusak. Pengujian helm dilakukan oleh Seksi Uji Alat Kelengkapan Satuan Laboratorium Dislitbangad.
Dalam perang, yang utama bukan hanya kemampuan prajurit. Kemampuan senjata juga memegang peran vital.
- LPSK Bakal Temui Keluarga Korban Penembakan oleh Oknum TNI AL
- Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Punya Tugas Khusus di Tentara
- Mantan Anggota TNI Dibunuh Secara Sadis, 7 Pelaku Pembunuhan Masih Berkeliaran
- 68 Orang Tewas di Tangan KKB, 10 Anggota TNI dan 8 Polri
- Ada Puluhan Personel TNI-Polri jadi Korban KKB Selama 2024
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat