60 Persen Proposal Riset Mahasiswa Ditolak
Menanggapi soal krisis kreativitas ini, mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Ma Chung, Maureen Engracia, mengakui bahwa menemukan ide yang bisa benar-benar bermanfaat memang tidak mudah.
”Saya kan jurusan farmasi. Salah satu masalahnya, banyak penggunaan obat yang menimbulkan efek samping hingga bisa membahayakan nyawa seseorang. Saya harus cari cara penyelesaiannya,” kata Maureen yang mengajukan PKM pada tahun 2016 dan lolos.
Selain itu, tantangan lain bagi dia adalah bagaimana melakukan eksplorasi pengobatan dari bahan alam yang dapat dibuktikan secara ilmiah.
Sementara itu, menurut Ketua Pemenangan Pimnas Universitas Brawijaya (UB) Tahun 2017 Yusuf Hendrawan STp MSc PhD, dosen pembimbing sebagai wakil dari institusi harus mau ”ngemong” agar ide-ide mahasiswa bisa lebih terarah.
”Masalah topik dan ide, sebetulnya saya yakin semuanya sudah punya ide bagus. Hanya, kita mau nggak ngemong mereka? Memfasilitasi mereka?” kata Yusuf yang juga wakil dekan 3 Fakultas Teknologi Pertanian UB itu.
Dia juga mengatakan bahwa topik yang bisa lolos hingga Pimnas tidak harus yang ”wah”. Topik bisa sederhana, yang penting bermanfaat bagi masyarakat. (tab/c1/lid)
Ada beberapa ide PKM yang kreatif, tapi setelah dicek ternyata topiknya adalah bagian dari riset dosen.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu