600 Peneliti Asing Keluar Masuk Indonesia
Minggu, 11 Desember 2011 – 08:55 WIB
Jumlah peneliti terbanyak berasal dari Amerika Serikat sebesar 28 persen, disusul Jepang 29 persen, Prancis 16 persen, Inggris 11 persen dan Jeman 8 persen. “Mereka kebanyakan meneliti keanekaragaman hayati, baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bidang lainnya,” jelasnya.
Baca Juga:
Teguh menerangkan, penandatanganan Protokol Nagoya sedikitnya memberikan perlindungan kepada Indonesia untuk memperketat izin penelitian warga negara asing dalam rangka perlindungan bagi sumberdaya genetika yang ada.
“Sebelum adanya Protokol Nagoya, pengeluaran izin peneliti asing juga melalui seleksi sangat ketat. Namun, setelah adanya Protokol Nagoya akan memberikan perlindungan dan kontribusi bagi Indonesia dalam penelitian yang dilakukan,” katanya.
Ditambahkan Teguh, Protokol Nagoya memberikan manfaat bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah sedang mengupayakan bagaimana pelaksanaan Protokol Nagoya dapat terlaksana dengan optimal.(rur)
BOGOR-Jumlah peneliti asing yang ingin melakukan penelitian di Indonesia berdasarkan data Direktori Ristek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas