600 Perusahaan Belum Sertakan Karyawannya ke BPJS
jpnn.com - jpnn.com - Sebanyak 600 perusahaan di wilayah Kota Malang, Jatim, belum menyertakan karyawannya menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Mereka masih diberi kesempatan untuk segera mematuhi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Jika tetap membandel, pimpinan perusahaan bisa terjerat pidana.
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Malang Hendry Wahjuni menjelaskan, target jumlah peserta untuk tahun 2016 sebanyak 2 juta, tak terpenuhi.
Yang sudah mendaftar pada 2016, baru 1,7 juta peserta. Artinya, ada kekurangan 300 ribu peserta dari target.
Setelah didata secara detail, ternyata banyak perusahaan belum mau bergabung dengan BPJS. ”Tahun ini, target itu harus terpenuhi,” tegas Hendry, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group)
Untuk memenuhi target tersebut, BPJS memelototi 600 perusahaan yang hingga kini belum mau mendaftarkan diri ke BPJS.
Dari 600 perusahaan dengan jumlah karyawan sekitar puluhan ribu ini, mayoritas berskala kecil menengah. Selain itu, ada juga hotel yang belum mau ikut BPJS.
”Ini yang menjadi pekerjaan rumah kami. Tapi, setelah kami peringatkan, ada sebagian yang mulai mengurus,” terang Hendry.
Sebanyak 600 perusahaan di wilayah Kota Malang, Jatim, belum menyertakan karyawannya menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Karyawan Bawa Kabur Mobil Buat Judol dan Narkoba, Inul Langsung bertindak
- Selamat, ASDP Raih 2 Penghargaan Stellar Workplace 2024
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat