6000 Lebih Guru Garis Depan Segera Disebar ke Wilayah Terpencil
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 6.296 Guru Garis Depan (GGD) resmi ditempatkan tahun ini. Mereka akan mengajar di 183 kabupaten kota wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud) Sumarna Surapranata mengungkapkan, proses seleksi GGD telah berlangsung tahun lalu, tapi baru diumumkan karena adanya penyesuaian terhadap Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
“Hasil proyeksi ini tahun lalu (2016) sudah selesai. Oleh karena adanya Perubahan UU No 23 tahun 2014 maka perlu penyesuaian penempatan, dan akhirnya diperoleh 183 induk semangnya,” jelas Pranata, Sabtu (17/6).
Seleksi ini diikuti 6.315 peserta dari 6.348 pendaftar, di 107 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang tersebar seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, proses penempatan sudah proses akhir dari seleksi GGD. Sehingga, pemberkasan dan verifikasi berkas tidak perlu dilakukan lagi.
“Bapak dan ibu tidak perlu lagi mengikuti proses pemberkasan karena tes yang diikuti sudah lengkap, tinggal penempatan,” ujar Didik.
Kemudian, para guru ini akan dihubungi Kemendikbud untuk penandatanganan nota kesepahaman penempatan tugas.
Menurutnya, pemangkasan prosedur ini untuk mendukung para guru saat mengajar di daerah 3T. “Harapannya, bapak ibu guru bisa bertugas dengan tenang dan betah tinggal di daerah 3T, karena para guru kebanyakan berasal dari daerah rantau,” jelasnya.
Sebanyak 6.296 Guru Garis Depan (GGD) resmi ditempatkan tahun ini. Mereka akan mengajar di 183 kabupaten kota wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi