6.100 Lebih WNI akan Dievakuasi Pulang
Senin, 31 Januari 2011 – 14:31 WIB

6.100 Lebih WNI akan Dievakuasi Pulang
JAKARTA - Belum genap sehari menyatakan kondisi masih aman, pemerintah RI akhirnya memutuskan untuk bersiap-siap melakukan evakuasi sekitar 6.100 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini sedang berada di Mesir. Kerusuhan dalam upaya menurunkan pemerintahan Presiden Hosni Mubarak di negeri itu, dinilai mulai membahayakan WNI yang ada di sana.
"Ya, kita akan pulangkan ke Indonesia. Titik evakuasi untuk pengumpulan sedang disiapkan," ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa kepada wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/1).
Baca Juga:
Marty mengatakan, dari jumlah sekitar 6.100 WNI tersebut, mayoritas berasal dari mahasiswa dan pelajar yang sedang menuntut ilmu di sana. Selain itu, ada juga para jajaran duta besar dan perwakilan KBRI yang bertugas di daerah yang sedang mengalami konflik tersebut. Komunikasi untuk jalur evakuasi pun disebutkan telah disiapkan.
"Ada 20 posko dan 3 titik penampungan yang disiapkan. Kondisi terbaru saat ini memang sulit. Toko-toko pada tutup dan hanya buka pada jam-jam tertentu. KBRI coba memasok sembako kepada WNI, karena itu (juga) dalam waktu dekat kita siapkan titik evakuasi segera," tegas Marty.
JAKARTA - Belum genap sehari menyatakan kondisi masih aman, pemerintah RI akhirnya memutuskan untuk bersiap-siap melakukan evakuasi sekitar 6.100
BERITA TERKAIT
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
- Menlu Sugiono Rayu Belanda demi Sukseskan Program Prioritas Indonesia
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia