6.224 Waria Padati Kota Bogor
Rabu, 05 Desember 2012 – 06:46 WIB
“Waria selalu dianggap sebagai penyebar dan penular penyakit HIV AIDS, sebagai salah satu sumber hal-hal yang dianggap mengganggu, selalu diklaim sebagai pekerja seks. Bahkan, ia juga dianggap sebagai seorang yang hina dan sulit bagi mereka untuk diterima dilingkungan masyarakat,” imbuh pria yang juga seorang konselor GWL itu.
Baca Juga:
Mayoritas, lanjut Agus, kaum waria ingin hidup seperti manusia pada umumnya, nyaman, bahagia dan dapat bergaul dengan masyarakat sekitar.“Pernah suatu saat ketika razia Satpol PP mereka ditelanjangi bahkan mendapat perlakuan kasar,padahal bukan seperti itu caranya,” ujar dia geram.
Pekerjaan yang dijalani waria pun bermacam-macam. Mulai dari pengamen jalanan, pengamen keliling, berpengusaha menjadi salon ataupun menjadi pekerja malam (pekerja seks ). Dalam hidupnya mereka juga mengenal istilah persaingan dalam hal pasangan hidup, bahkan persaingan dalam mencari penghasilan.
“Waria mempunyai naluri sebagai seorang perempuan, maka wajar saja bila mereka bersaing untuk mempercantik diri dan membuat dirinya indah agar dapat menarik perhatian kaum laki-laki,” beber Agus.(ram)
BOGOR-Di Kota Bogor, keberadaan waria ternyata cukup banyak. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD), jumlah waria di kota ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya