63 Anak Terserang Demam Berdarah, Dua Meninggal
jpnn.com, BOJONEGORO - Wabah penyakit demam berdarah di Kabupaten Bojonegoro, Jatim terus meningkat sejak awal Januari lalu. Sebagian besar merupakan usia anak-anak dan balita.
Hingga saat ini tercatat ada 63 warga menderita demam berdarah. Bahkan dua di antaranya meregang nyawa.
Dinas Kesehatan Bojonegoro langsung menerjunkan juru pemantau jentik atau jumantik di setiap desa, untuk memberantas sarang jentik nyamuk.
Para pasien penyakit demam berdarah itu memenuhi sejumlah ruang perawatan rumah sakit di Bojonegoro. Salah satunya di RSUD Kecamatan Sumberejo.
Pasein DB juga memenuhi ruang perawatan RSUD Sosodoro Jatikusumo. Data di rumah sakit selama Desember 2018 terdapat 62 pasien.
Satu di antaranya meninggal dunia. Sedangkan selama Januari ini terdapat 38 pasien. Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Whenny Dyah mengatakan, selama 2018 kemarin tercatat ada 595 kasus demam berdarah. Sebanyak 12 di antaranya meregang nyawa.
"Sedangnya pada bulan januari ini tercatat ada 63 warga yang terserang DB, dua di antaranya meninggal dunia," kata Wheny.
Dalam upaya menanggulangi wabah tersebut, pihak Dinas Kesehatan melakukan fogging nyamuk di kawasan yang terindikasi tersebar jentik nyamuk penyebab demam berdarah.
Para pasien penyakit demam berdarah itu memenuhi sejumlah ruang perawatan rumah sakit di Bojonegoro.
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
- Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif
- Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun
- Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- Kasus DBD Kembali Menelan Korban Jiwa di Mukomuko Sumsel