6,3 Juta Jiwa Bergantung di Bisnis Tembakau, Negara Harus Berpihak
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Direktur Persyaratan Kerja, Ditjen PHI dan Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan, Sri Nuhaningsih mengungkapkan, industri tembakau menyerap tenaga kerja mencapai 6,3 juta jiwa.
Banyaknya jumlah daya serap tenaga kerja pada industri tembagai seiring dengan tingginya devisa negara mulai dari kontribusi cukai, pajak tenaga kerja yang disumbangkan.
"Industri hasil tembakau merupakan salah satu pondasi kekuatan ekonomi negara karena bisa menggerakkan kegiatan perekonomian dari hulu sampai hilir dari petani sampai pedagang asongan," kata Sri di Jakarta, Senin (1/8).
Sri pun memastikan bahwa tembakau merupakan tanaman strategis sebagai penyangga ekonomi pada sektor ketenagakerjaan secara langsung. Tembakau dan petani tembakau serta buruh taninya telah melekat serta merepresentasikan tradisi.
"Tembakau adalah tanaman unik yang mempunyai daya serap tinggi terhadap sektor ketenagakerjaan," tegas Sri.
Untuk itu, Industri Hasil Tembakau harus di pertahankan keberadaanya jika ingin ekonomi negara bisa selamat di saat sulit.
Sementara, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid meminta pemerintah untuk benar-benar memperhatikan petani tembakau juga industri hasil tembakau karena sudah memberi kontribusi ekonomi yang besar terhadap negara.
"Tembakau ini sudah memberikan penghidupan yang luar biasa bagi masyarakat, mengingat tembakau sektor yang sangat strategis. Dan tembakau termasuk bagian dari kebudayaan,” ujar Yeni.
JPNN.com JAKARTA - Direktur Persyaratan Kerja, Ditjen PHI dan Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan, Sri Nuhaningsih mengungkapkan, industri tembakau
- Resmi Melantai di Bursa, MR. D.I.Y. Raih Dana Segar Rp 4,15 Triliun
- Vietjet Gandeng Xanh SM Mewujudkan Transportasi Hijau dan Pariwisata
- ASABRI Raih Predikat Informatif dalam KIP 2024
- Penyesuaian Tarif PPN 12% Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
- Begini Cara KAI Logistik Dukung Kemandirian UMKM Difabel
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara