65 Persen Peserta Unas Perbaikan Nilainya Malah Jeblok
jpnn.com - JAKARTA – Sebagian besar dari peserta Ujian Nasional (Unas) 2015 Perbaikan justru mendapatkan hasil kurang menggembirakan. Bukannya tambah naik, tetapi sebagian besar peserta Unas Perbaikan malah turun nilainya.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan jumlah pendaftar Unas Perbaikan tercatat sekitar 67 ribu siswa. Tetapi saat ujian digelar 22 Februari lalu, jumlah pelamar yang benar-benar mengikuti ujian hanya 12.781 orang.
’’Kenapa turun drastis, karena daftarnya gratis,’’ kata Nizam, kemarin (21/3).
Guru besar teknik sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu menuturkan, Unas Perbaikan sifatnya memang tidak wajib. Bahkan bagi orang yang sudah mendaftarpun, sah-sah saja jika akhirnya tidak ikut ujian.
Nizam mengatakan pesan yang ingin disampaikan dalam Unas Perbaikan ini adalah pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperbaiki nilainya.
Meskipun namanya Unas Perbaikan, tidak semua peserta ujian nilainya tambah bagus. Malah sebagian besar nilai peserta Unas Perbaikan turun. Menurun dibandingkan nilai yang diraih dalam Unas 2015 lalu.
Nizam mengatakan 34 persen atau sekitar 4.345 orang peserta Unas Perbaikan mengalamai kenaikan nilai. ’’Bahkan ada yang naik drastis dari semula 40 atau 50, menjadi 80,’’ kata Nizam.
Data kenaikan nilai paling banyak ada di mata pelajaran matematika dengan jumlah 1.620 peserta. Kemudian disusul bahasa Indonesia (1.306 peserta) dan kimia (1.240 peserta). Untuk catatan banyak peserta Unas Perbaikan yang menempuh perbaikan lebih dari satu mata pelajaran.
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut