7 Alasan Mengapa Kartu Prakerja Koruptif
Oleh: Anton Doni Dihen
jpnn.com, JAKARTA - Kartu Prakerja adalah kartu yang dijanjikan Jokowi pada musim kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 – 2024. Ketika dijanjikan, bentuk kartu tersebut masih belum jelas. Apalagi sedianya kartu tersebut dipakai untuk menjawab persoalan pengangguran.
Orang melihat hubungan yang terlalu jauh antara suatu kartu yang belum jelas jati dirinya dan persoalan penciptaan lapangan kerja.
Segera muncul pertanyaan, misalnya: Bagaimana kartu tersebut bisa mengatasi persoalan penciptaan lapangan kerja? Apakah kartu tersebut menyumbang sesuatu bagi peningkatan daya saing investasi?
Tentu tidak segera dapat dilihat potensi sumbangsih tersebut. Daya saing investasi kita ditentukan oleh variabel-variabel utama seperti infrastruktur, perizinan, kelembagaan, dan sumber daya manusia. Dan kepemilikan terhadap suatu kartu mempunyai potensi sumbangsih yang terlalu kecil terhadap, katakanlah, daya saing variabel sumber daya manusia.
Apakah kartu tersebut dapat menyumbang sesuatu bagi pengembangan kewirausahaan yang dapat merupakan faktor lain dalam penciptaan lapangan kerja? Juga tidak segera dapat dilihat hubungannya.
Saya sendiri hanya berspekulasi bahwa ada kemungkinan, kartu tersebut dapat digunakan untuk membayar pelatihan kewirausahaan tertentu, atau dapat digunakan untuk membayar alat dan bahan usaha tertentu, atau untuk menjadi jaminan pinjaman tertentu di bank.
Tetapi spekulasi tersebut langsung disusul dengan gugatan berbasis sejumlah pertanyaan lanjutan: apakah suatu pelatihan kewirausahaan dapat menjamin seseorang memulai suatu usaha, mengingat sudah begitu banyak pelatihan kewirausahaan dilakukan dengan hasil yang terlalu terbatas?
Apakah suatu kartu yang dapat dipakai untuk membeli alat dan bahan usaha, atau sebagai jaminan kredit perbankan, dalam kerangka inisiasi suatu usaha bisnis, tidak rawan terhadap penyalahgunaan? Deretan pertanyaan di atas menciptakan rasa penasaran dalam menyongsong kehadiran kartu mujarab tersebut.
Kartu Prakerja adalah kartu yang dijanjikan Jokowi pada musim kampanye Pilpres 2019 – 2024. Ketika dijanjikan, bentuk kartu tersebut masih belum jelas. Apalagi sedianya kartu tersebut dipakai untuk menjawab persoalan pengangguran.
- Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja Menjawab Kebutuhan Pembelajaran Seumur Hidup
- Karier.mu Sediakan Pelatihan Prakerja Sesuai Kebutuhan Angkatan Kerja
- Program Prakerja Resmi Dilanjutkan di 2024, Targetkan 1,148 Juta Peserta
- Program Kartu Prakerja Berlanjut, Menko Airlangga Ingin Buka Akses Pelatihan di Luar Negeri
- G-Trust Learning Sukses Menggelar Wisuda Online Kelas Gemilang 2023
- Nusron: Bukan karena Kartu Truf, tetapi KIP, KIS, Kartu Prakerja